Israel "Murka" Akibat Kartu Kredit Warganya di "Retas" - Itukan Blog

Jumat, 20 Januari 2012

Israel "Murka" Akibat Kartu Kredit Warganya di "Retas"


Seorang peretas mengumumkan bahwa dirinya membajak 15 ribu akun kartu kredit milik warga Israel. Menurut data dari Departemen Supervisi Perbankan Israel, akun kartu kredit yang dibajak berasal dari tiga perusahaan kartu kredit, yakni Cal (Cartisey Ashrai Le'Israel), Isracard (Israel Credit Card), dan Leumi Card.
Atas aksi peretasan ini, Deputy Kementerian Luar Negeri Israel kemudian
menyamakan serangan cyber dengan aksi terorisme.

"Tidak akan ada kelompok peretas yang akan kebal terhadap respon pemerintah," ungkap Danny Ayalon, Deputy Kementrian Luar Negeri Israel, pada harian Jerussalem Post berbahasa Inggris.
Menurutnya, serangan ini akan disamakan dengan aksi terorisme dan harus mendapat respon yang sama dengan aksi terorisme.

Namun, pernyataan keras Ayalon justru akan memancing kemarahan para peretas dan tampaknya dia akan menjadi target serangan peretas selanjutnya.
Benar saja, website pribadi Ayalon kemudian dibajak peretas dan dialihkan ke sebuah situs berbahasa Arab dengan pesan inti : "Telah di-hack oleh Foxy + TKL and Gaza HaCKeR Team. Kami menyatakan perang di dunia maya. Tidak takut kepada monyet ini"

Ayalon kemudian tak bisa dihubungi  untuk diminta komentar mengenai serangan ini. Hingga berita ini ditulis, pemulihan website masih belum berhasil.
Berhasil Dilacak Seorang Blogger
Seorang blogger Israel, Amir Fedida, mengklaim berhasil melacak identitas peretas, yakni ber-nickname "oxOmar", seorang warga negara Arab Saudi berusia 19 tahun yang kini hidup di Meksiko.
Fedida menyebut peretas ini seorang yang tidak terlalu cerdas. "Dia banyak melakukan kesalahan," ujar Fedida dalam tulisan di The Haaretz, sebuah media publikasi berbahasa Israel.

Fedida menyebut peretas tidak cerdas karena peretas ini mendekati media Israel dengan menggunakan e-mail yang bisa terlacak. Selain dialog dengan wartawan Israel, dalam penelusuran beberaja jam, saya tidak hanya bisa melacak siapa dirinya, tapi juga beragam informasi yang tersebar di seluruh web yang dibajaknya.
Informasi ini saya dapatkan sepotong demi sepotong, seperti menyusun sebuah puzzle," jelas Fedida dalam posting blognya. Fedida berharap agar investigasinya membuahkan hasil dan mampu menyeret peretas ke pengadilan.

Sebelumnya, peretas dengan nickname "oxOmar" itu mempublikasikan data hasil serangan pertamanya ketika menyusup ke sekitar 80 server database. Peretas itu mengaku tinggal di Riyadh dan ia merupakan siswa ilmu komputer.
Ia mempublikasikan rincian kartu kredit, alamat pribadi, nama, nomor telepon, nomor identitas dari individu yang tercantum di website One.co.il. Setelah dua kali publikasi, pada publikasi ketiga, nama peretas yang mempublikasikan data berbeda, yakni mengaku bernama "X".
Comments

Silahkan berikan kritik dan saran anda agar blog ini dapat menjadi lebih baik :D
EmoticonEmoticon